Minggu, 02 September 2012

DAMPAK KEBIASAAN ANAK MENGHISAP IBU JARI DAN PERAWATAN ORTODONTIKNYA


ABSTRACT
There are many oral habits in children. For example are thumb sucking. Oral habits in children which persist into  the mixed dentition may cause many clinical symptoms. Thumb sucking was also found as a commonly oral habit. The usage of lip bumper is a good choice to break oral habit thumb sucking. It was made from acrylic plate, combination with orthodontics wire, placed on buccal side of anterior mandibullary incisor. And it must be followed with another orthodontics appliance to decrease the overjet.
The major responsibilities of orthodontic practice concerned with supervision, guidance, and correction of the growing or mature dentofacial structure. In recent decades, facial esthetic has become increasingly important component of every one’s need to meet the patient’s desire a comprehensive treatment plan should include site, direction, amount and growth timing if the dentofacial elements. Unsuccessful treated orthodontic cases due to the lack of acquiring a good insight into the normal and abnormal dentofacial development is discussed.
KeyWords: oral habits,thumb sucking,orthodontic treatment
______________________________________________________________________________
PENDAHULUAN
Kebiasaan jelek pada anak-anak (oral habit), merupakan suatu kebiasaan yang tidak normal, yang biasanya terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangan wajah. Kebiasaan ini pada umumnya tidak disadari oleh yang bersangkutan, dapat terjadi berulang-ulang atau hanya pada waktu-waktu tertentu. Menurut seorang ahli psikologi,Sigmund Freud, pada usia 0-18 bulan, secara psikoseksual (biologis) seorang anak akan mengalami fase oral. Dimana pada fase ini, anak merasakaan tempat paling nikmat adalah mulutnya. Jadi, secara naluri seorang anak akan cenderung memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Diharapkan, seiring pertambahan usia, kebiasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Tetapi karena sesuatu hal, maka kebiasaan jelek tersebut berlanjut hingga tahap usia selanjutnya.
Menurut sifatnya, kebiasan jelekpada anak-anak dibagi menjadi dua, yaitu non compulsive: dapat dihentikan seiring pertambahan usia dan compulsive: kebiasaan berulang, berhubungan dengan keadaan emosi.
Jika kebiasaan jelek tersebut pada usia kurang dari 3 tahun, maka kemungkinan tidak akan mempengaruhi keadaan gigi-gigi. Apabila terjadi kelainan, sifatnya hanya sementara, oklusi akan normal kembali dengan sendirinya. Tetapi apabila ditemukan adanya kebiasaan jelek pada usia setelah 3 tahun, maka perlu adanya perhatian khusus karena akan terjadi gangguan pada oklusi.
Pada anak-anak, sangatlah sulit untuk menghentikan suatu kebiasaan jelek, apalagi bila hal tersebut dirasakan si anak membawa kenikmatan tersendiri.1 Anak menghisap suatu benda tertentu karena gerakan menghisap adalah salah satu refleksi alami bayi. Saat ia bertambah usia, si anak mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri saat ia menghisap sesuatu,bisa ibu jari, lengan, bibir, dot, atau benda lain. Efek menenangkan ini cukup dahsyat, hingga banyak bayi yang terbiasa menghisap jari terlebih dulu untuk dapat terlelap. Anak juga menghisap untuk mencari kenyamanan saat ia sedang lapar, rewel, takut, atau bosan.3 Bila demikian keadaannya, maka maloklusi gigi-gigi tidak bisa dihindari lagi. Kelainan yang timbul akibat kebiasaan jelek tergantung pada pola rangka wajah, keterlibatan otot orofacial, intensitas, durasi, dan frekwensi. Akibat yang dapat timbul dari kebiasaan jelek menghisap ibu jari adalah retrusi gigi anterior rahang bawah, gigitan terbuka anterior. Mengingat cukup tingginya insiden yang terjadi dan banyak akibat yang ditimbulkan oleh kebiasaan jelek tersebut,maka pemakaian suatu alat bantu untuk menghentikan kebiasaan jelek tersebut parlu dilakukan.
Lip bumper merupakan suatu pilihan yang tepat. Alat ini terbuat dari plat akrilik klamer adams untuk retensipada molar dan pegas bumper pada daerah lingual. Pemakaian lip bumper dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pemakaiannya dan bukan hal mudah bagi anak-anak untuk menghilangkan kebiasaan jelek tersebut.1
Kebiasaan menghisap ibu jari dapat menghalangi kesuksesan perawatan ortodonsi. Sebab di satu pihak alat ortodonti berusaha untuk mereposisi gigi-gigi dalam satu arah, sedangkan ibu jari dapat mendorong gigi-gigi kearah yang berlawanan. Menghisap ibu jari dapat membuat gigi atas depan terdorong kearah bibir. Kebiasaan menghisap ibu jari yang parah dapt menyebabkan terjadinya gigitan silang rahang bawah (croobitebposterior) dan menimbulkan gigitan terbuka (open bite) pada gigi seri depan. Untuk mengatasi masalah tersebut yang pertama adalah mengusahakan ibu jari keluar dari mulut. Kebiasaan menghisap jari hingga melebihi usia normal dapat menyebabkan penyempitan rahang atas, gigi berjejal rahang bawah, gigi seri atas terdorong ke arah bibir, terjadi gigitan silang, terjadi gigitan terbuka, dan mengganggu bicara.
Untuk menghentikan kebiasaan ini harus dibicarakan antara anak, orang tua, dan dokter giginya, untuk dicapai kesepakatan bersama bahwa pasien harus berhenti menghisap ibu jari sebelum perawatan ortonya dimulai.4 Pada dasarnya perawatan ortodontik adalah usaha pengawasan,memberikan bimbingan, dan mengadakan koreksi terhadap struktur dentofasial yang sedang tumbuh atau yang sudah dewasa.6
PENYEBAB ORAL HABIT
Kebiasaan jelek pada anak-anak disebabkan karena beberapa faktor:5
1.      Bayi kurang puas menghisap susu dari ibu
Hal ini mungkin karena air susu ibu hanya keluar sedikit,karena gangguan kesehatan ibu, sehingga tidak mencukupi kebutuhan si anak atau mungkin ibu terlalu sibuk bekerja di luar rumah.selain itu ada juga ibu yang memang tidak ingin menyusui bayinya karena takut bentuk buah dadanya menjadi jelek.
Sebagai gantinya bayi diberi susu botol dengan bentuk anatomi susu ibu, sehinggsa gerak fisiologis,otot-otot bibir lidah dan pipi tidak normal. Pada bayi yang menyusu pada ibunya, maka bibir akan menempel pada duah dada ibunya dan tumbuh perasaan yang aman, hangat, dan nikmat.
Tetapi bayi yang menghisap susu dari dot yang tidak sesuai, perasaan tersebut sama sekali tidak ada. Apalagi kalau lubang dot terlalu besar maka kegiatan menghisap dari mulut bayi sama sekali berkurang sehingga tidak puas dan mencari kepuasan dan kenikmatan dengan menghisap sesuatu, dimana yang paling mudah adalah jari atau ibu ajri.
2.      Faktor emosi
 Anak kecil yang merasa lapar akan mengatasi rasa lapar tersebut dengan menghisap jarinya. Selain itu anak yang terlalu lelah bermain, marah karena keinginan akan sesuatu tidak terpenuhi, sedih dan murung karena sendirian tak ada yang menemani,juga rasa jemu terhadap permainan dan keadaan sekelilingnya, maka dengan cara menghisap jari atau ibu jari merupakan hal yang dapat mengatasi kesukaran-kesukaran yang dihadapinya. Demikian juga rasa ketegangan, takut karena dimarahi, akan merasa aman dengan menghisap ibu jarinya.
3.      Faktor kasih sayang orang tua
 Anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya, karena kesibukan orang tuanya atau masalah keluarga, akan kurang merasakan kasih saying orang tuanya dan akan melakukan kebiasaan-kebiasaan dengan maksud menarik perhatian untuk mengisi kebutuhan jiwanya.
4.      Faktor kebebasan bergerak dari anak
Perlu diketahui bahwa setiap kegiatan sebagai peningkatan kepandaian seorang anak berakhir, akan timbul usaha kegiatan yang lain. Kalau hal ini terhambat maka akan mencari jalan keluar. Jadi, anak yang selalu digendong, dikurung di rumah, akan kurang bebas bergerak akibatnya akan melakukan kebiasaan jelek.

AKIBAT-AKIBAT YANG DITIMBULKAN


Parah tidaknya kelainan sebagai akibat dari kebiasaan jelek terhadap pertumbuhan tulang rahang dan gigi geligi tergantung dari 3 faktor, yaitu: lamanya, seringnya, dan kuatnya kegiatan kebiasaan itu dilakukan. Selain itu masih banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kelainan, yaitu cara menghisap ibu jari, kesehatan umum anak, ada tidaknya kebiasaan lain dan sebagainya.
Misalnya pada waktu menghisap ibu jari dilakukan dengan cara memasukkan seluruh ibu jari ke mulut dengan kuku menghadap ke bawah, akibatnya rahang atas dan gigi seri atas tumbuhnya akan maju dan karena pangkal ibu jari menekan bibir bawah dan dagu, maka pertumbuhan rahang bawah ke depan akan terhambat, akibatnya gigi anak menjadi maju.
Jika yang dihisap hanya ujung ibu jari dengan kedudukan kuku menghadap keatas dapat berakibat terjadinya gigitan terbuka yaitu waktu gigi-gigi atas dan bawah dikatupkan, gigi seri dan bawah tidak berkontak. Bias tampak lubang atau ada ruang antara deretan gigi depan atas dan bawah.hal itu disebut open bite.5
.
Selain itu, menghisap ibu jari juga dapat menyebabkan maloklusi (gigi dan rahang dalam posisi yang tidak normal)3,4,yaitu:
a.       Maloklusi Kelas I
Maloklusi kelas I merupakan kelainan yang bersumber pada gigi, karena rahangnyasudah cukup lurus, contohnya kelainan gigi pada maloklusi kelas I adalah gigi berjejal atau sebaalikny gigi yang renggang. Gigi berjejal artinya gigi yang berdesak-desakan. Tempatnya tidak cukup untuk menampung gigi-gigi tersebut. Letak gigi berjejal bisa dimana saja, misalnya pada gigi seri atas depan, pada gigi seri bawah depan, atau gingsul. Gigi gingsul terjadi karena gigi taring yang muncul belakangan, tidak dapat tempat untuk berbaris pada lengkung gigi yang sudah ada. Klau gigi renggang adalah sebaliknya. Tempat gigi berada, yakni lengkung rahang, cukup luas sehingga gigi terletak salinh berjauhan. Perbaikan gigi saja pada maloklusi I umumnya sudah bisa mendapatkan wajah yang ideal dan cantik.4
Maloklusi I seperti anterior cross-bite dapat dirawat oleh dokter gigi umum dengan memperhatikan beberapa faktor di bawah ini:
·         Tidak lebih dari dua gigi insisivus atas yang terlibat dalam cross-bite
·         Lakukan observasi untuk melihat bahwa mandibula dapat dibawa kedepan pada penutupan penuh
·         Adanya ruangan yang cukup pada lengkung maksila untuk menggerakkan gigi yang terkunci ke posisi normal.
Dalam merawat maloklusi dental anterior cross-bite, dokter gigi umum dapat melakukan cara yang tapat setelah melakukan diagnose dengan baik. Salah satu contoh yaitu dengan mengintruksikan pasien apakah dpat melakukan edge to edge atau mendekati pada gigi insisivus. Bila ini dapat dilakukan maka hal ini menunjukkan bahwa kasus itu dapat di rawat oleh dokter gigi umum.
Bila maloklusi itu tidak dirawat, dalam jangka lama akan terjadi kerusakan pada gigi geligi, seperti facet pada permukaan labial enamel dari gigi insisivus atas yang terkunci. Abrasi yang berlebihan dapat juga terjadi pada gigi insisivus maksila dan mandibula. Disamping itu inflamasi dan kerusakan jaringan periodontium pada daerah labial dari insisivus mandibula dapat terjadi. Masalah periodontal ini cenderung menjadi lebih berat pada anak-anak yang lebih tua karena adanya overbite yang dalam dan otot-otot pengunyahan menjadi lebih kuat. Dalam periode yang lama dapat terjadi gangguan pada persendian temporomandibular.
Perlu diperhatikan bahwa anterior cross-bite yang komplit menunjukkan adanya masalah pertumbuhan skeletal dan dapat berkembang menjadi maloklusi kelas III. Oleh karena itu perawatan  anterior cross-bite ini perlu dilakukan sedini mungkin bila telah dijumpai pada anak-anak.2 Perawatan maloklusi kelas I pada masa pertumbuhan dikenal dengan metode serial extraction. Metode ini berdasar pemikiran bahwa pengambialn salah satu gigi permanen akan mengakibatkan pengaturan gigi yang tinggal ke dalam lengkung gigi yang baik. Pengurangan gigi ini dimulai sejak awal, yaitu gigi susu yang masih di mulut yang diikuti dengan pencabutan gigi pengganti gigi susu yang telah dicabut. Itu sebabnya dikenal nama serial extraction atau ekstrasi seri atau pencabutan berturut.6
b.      Maloklusi Kelas II
Maloklusi Kelas II merupakan kelas yang sudah melibatkan kelainan rahang. Meski gigi-gigi yang terletak di rahang atas terletak pada lengkungnya dengan baik, demikian pula pada gigi di rahang bawah, terletak normal pada lengkungnya, tetap belum memenuhi criteria ideal. Kelainan gigi pada maloklusi kelas dua ini misalnya gigi  berjejal atau gigitan dalam. Pada kelainan rahang kelas II yang disertai kelainan gigi, maka perbaikan gigi terkadang cukup untuk menyamarkan kelainan rahang, sehingga sering disebut dengan perawatan kamuflase. Terkadang pula dengan bervariasinya kasus,perawatan kamuflase saja tidak cukup untuk memperbaiki kelainan. Bila ingin mencapai profil yang sempurna maka perawatan ortodonsi pada giginya dikombinasikan dengan perawatan pda rahangnya.4 Perawatan kelas II skeletal yang genetic berhasil dirawat dengan mengubah arah pertumbuhan, yaitu member stimulasi pada pertumbuhan mandibula dan menghentikan pertumbuhan maksila. Dengan perhatian perawatan kelas II akan lebih berhasil jika dilaksanakan di masa pertumbuhan. Metode yang paling cocok untuk perawatan kelas II adalah ortodontik-ortopedik. Ortodontik untuk perubahan dentoalveolar, sedang ortopedik untuk perubahan hubungan rahang.6
c.       Maloklusi kelas III
Sama dengan maloklusi kelas II, tipe maloklusi kelas III meelibatkan kelainan rahang. Kelainan gigi pada MO kelas III misalnya gigi seri atas dan bawah yang saling gigit ujung dengan ujung, atau gigi seri bawah terletak lebih ke arah bibir daripada gigi seri atas. Gigitan ini disebut gigitan silang. Pada MO kelas III, mesti giginya terletak normal dalam lengkungnya, profil wajah masih belum memenuhi kriteria ideal. Perawatan maloklusi kelas II dan kelas III, merupakan kasus yang tergolong sulit. Perawatan gigi saja pada maloklusi kelas II dan III bisa memberikan efek kamuflase (sepertinya menjadi normal). Namun pada kelainan berat tidak jarang perbaikan gigi saja tidak membawa hasil sehingga perlu digabung dengan perawatan lainnya.4 Pada kasus kelas III perawatan sebaiknya dilaksanakan sejak dini gejala itu Nampak, pada periode gigi susu atau pada permulaan periode gigi bercampur. Terdapat beberapa macam kelas III , yaitu: kelas III dentoalveolar, kelas III dengan mandibula  yang panjang, kelas III dengan maksila yang tidak berkembang, kelas III yang merupakan kombinasi dari maksila kecil dan mandibula panjang, dan kelas III skeletal dengan keadaan gigi tidak gigitan terbalik. Terapi yang dikerjakan bergantung macam kelas III yang dihadapi. Selama masih dalam pertumbuhan diperhitungkan pemasangan piranti untuk menstimulasi maksila atau mandibula tumbuh. Perawatan akan lebih efektif jika dilaksanakan saat gigi depan atas tumbuh dimana pertumbuhan maksila dan mandibula dapat diarahkan. Pada kasus yang disebabkan karena kedua rahang yang abnormal, maksila kecil sedang mandibula panjang, biasanya koreksi akan melanjut dengan cara bedah.6


CARA PENCEGAHAN
Sesuai dengan penyebabnya, maka cara untuk mencegah yaitu dengan:5
a.       Mengusahakan agar bayi menghisap susu ibu selama mungkin (2 tahun)
b.      Mengusahakan pemberian makan atau minum tepat pada waktunya sehingga bayi tidak terlalu lama lapar
c.       Kalau ibu terpaksa tidak dapat menyusu, berikan dot yang sesuai dengan bentuk pitung susu ibu
d.      Kalau keluarnya air susu ibu terlalu deras sehingga anak cepat kenyang, berikan dot latihan yang bentuknya sesuai denagn bentuk puting susu ibu untuk menyalurkan kemampuan naluri menghisap dari si bayi.
CARA MENGHENTIKAN
Kebiasaan menghisap ibu jari dapat dihentikan dengan jalan sebagai berikut:5
a.       Memberikan penjelasan kepada aanak secara halus tentang kejelekan menghisap ibu jari, misalnya kotoran pada sela-sela kuku akan masuk ke mulut dan menyababkan sakit perut
b.      Usahakan anak sadar dan tahu betul mengapa ia harus menghentikan kebiasaannya. Selanjutnya jangan biarkan anak melamun atau berkhayal, berilah kesibukan dengan menemani bermain atau member dongeng sebelum tidur. Jangan sekali-kali melarang secara langsung dengan keras misalnya mencabut ibu jari yang sedang dihisap dengan kasar atau mengejek dan memperolok-olok, hal ini akan mengganggu perkembangan jiwanya.
c.       Apabila kebiasaan tersebut disertai kebiasaan lain misalnya menarik-narik ujung rambut, memegang-megang daun telinga, menarik kerah baju, ujung bantal, dan lain-lain, maka usaha pertama adalah menghilangkan kebiasaan sekunder tersebut. Misalnya rambut dipotong pendek, anak diberi baju kaos tanpa kerah, tidur tanpa bantal, dan lain- lain, maka kebiasaan primernya akan berhenti.
d.      Apabila anak belum dapat menerima penjelasan, maka dapat dicoba dengan mengolesi permukaan ibu jari dengan cairan yang pahit (kina), pedas (lada), getir (minyak kayu putih), dan lain-lain
e.       Usaha lain ialah dengan memberi sarung tangan atau membalut ibu jari dengan alat tertentu. Kalau tidak berhasil maka terpaksa diberi alat ortodonsi.
KESIMPULAN
Perawatan ortodontik adalah usaha pengawasan, memberikan bimbingan, dan mengadakan koreksi terhadap struktur dentofasial yang sedang tumbuh atau yang sudah dewasa. Tujuan utamanya untuk memperoleh wajah yang estetis dengan oklusi yang optimal harmonis, baik letak maupun fungsinya.
Kelainan gigi pada maloklusi kelas I bisa diperbaiki gigi-giginya saja dan mendapatkan profil yang cantik. Namun tidak demikian dengan maloklusi kelas II dan kelas III. Sebab kelas II dan kelas III mempunyai kelainan pada rahang dan tidak cukup diperbaiki dengan perbaikan gigi saja untuk menghasilkan profil yang cantik, melainkan profil dengan perbaikan rahang baru bisa menghasilkan hasil yang sempurna, mendekati ideal.
Anak yang masih memiliki kebiasaan menghisap jari setelah ia berumur 3 tahun dengan intensitas atau frekuensi tinggi, cukup berisiko untuk mengalami masalah gigi atau masalah bicara saat ia dewasa. Ada tiga hal yang paling menentukan tingkat keparahan masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jari ini, yaitu intensitas, frekuensi, dan durasi penghisapan. Tekanan dan posisi jari saat menghisap juga turut mempengaruhi. Menghisap dot juga dapat memberi efek yang sama seperti menghisap jempol, namun sering kali kebiasaan menghisap dot lebih mudah untuk dihentikan.
Anak yang terbiasa menghisap jempol atau menghisap dot umumnya lebih besar kemungkinan untuk memiliki wajah yang kurang proporsional saat remaja hingga dewasa, dibandingkan dengan anak yang diberi ASI dalam periode waktu yang cukup lama dan tidak pernah memiliki kebiasaan menghisap jari atau dot.

1 komentar:

  1. Vampires in the Enchanted Castle casino - FilmFileEurope
    Vampires in the Enchanted Castle nba매니아 Casino. Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires in worrione.com the casino-roll.com Enchanted Castle งานออนไลน์ Casino. communitykhabar Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires in the Enchanted

    BalasHapus